SELAIN sosoknya yang banyak disukai masyarakat dunia, Barack Obama ternyata pria yang romantis. Kisah cinta Barack Obama dengan istrinya, Michelle Robinson, cukup menarik. Obama dan Michelle pertama kali bertemu pada 1989 di Chicago. Saat itu, Obama yang masih berstatus mahasiswa tahun pertama di Fakultas Hukum di Harvard University magang untuk menghabiskan liburan musim panasnya di sebuah kantor pengacara di mana Michelle bekerja. Michelle yang jadi pengacara di situ ditunjuk sebagai mentor Obama.
Sejak pertama bertemu, Michelle sebetulnya sudah terpesona kepada Obama. Menurut Michelle, Obama pria yang tampan. Namun, dia mengetes Obama lewat teman-temannya sebelum akhirnya Obama mengajaknya berkencan. Acara kencan pertama dilakukan dengan mengunjungi The Art Institute dan menonton film Spike Lee yang berjudul Do the Right Thing. Yang romantis, mereka saling berbagi es krim cokelat saat itu.
Hubungan cinta keduanya makin bersemi. Setelah Obama menemui keluarga Michelle dan berhasil "lolos tes" dalam pertemuan itu, Michelle meminta Craig, kakaknya yang seorang pelatih basket, untuk menilai kepribadian Obama di lapangan basket. Craig memberi laporan kepada Michelle bahwa Obama adalah pria yang percaya diri.
Obama lalu kembali meneruskan kuliahnya di Harvard setelah musim panas itu berakhir. Ia dan Michelle melanjutkan hubungan cinta mereka lewat jarak jauh sampai akhirnya Obama pindah ke Chicago, setahun setelah lulus kuliah. Tahun 1991, keduanya bertunangan. Obama melamar pujaan hatinya ini di Gordon, sebuah restoran mewah di Chicago. Yang romantis, sebagai makanan penutup, Michelle disuguhi piring berisi kotak kecil, yang di dalamnya berisi cincin pertunangan.
Sejak pertama bertemu, Michelle sebetulnya sudah terpesona kepada Obama. Menurut Michelle, Obama pria yang tampan. Namun, dia mengetes Obama lewat teman-temannya sebelum akhirnya Obama mengajaknya berkencan. Acara kencan pertama dilakukan dengan mengunjungi The Art Institute dan menonton film Spike Lee yang berjudul Do the Right Thing. Yang romantis, mereka saling berbagi es krim cokelat saat itu.
Hubungan cinta keduanya makin bersemi. Setelah Obama menemui keluarga Michelle dan berhasil "lolos tes" dalam pertemuan itu, Michelle meminta Craig, kakaknya yang seorang pelatih basket, untuk menilai kepribadian Obama di lapangan basket. Craig memberi laporan kepada Michelle bahwa Obama adalah pria yang percaya diri.
Obama lalu kembali meneruskan kuliahnya di Harvard setelah musim panas itu berakhir. Ia dan Michelle melanjutkan hubungan cinta mereka lewat jarak jauh sampai akhirnya Obama pindah ke Chicago, setahun setelah lulus kuliah. Tahun 1991, keduanya bertunangan. Obama melamar pujaan hatinya ini di Gordon, sebuah restoran mewah di Chicago. Yang romantis, sebagai makanan penutup, Michelle disuguhi piring berisi kotak kecil, yang di dalamnya berisi cincin pertunangan.
<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a3126491&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=951&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a3126491' border='0' alt='' /></a>
Malam itu, sebelum acara makan malam berlangsung, Michelle baru saja "menguliahi" Obama bahwa kekasihnya itu perlu membina hubungan cinta mereka dengan lebih serius. Ketika "makanan penutup" itu tiba, Obama meledeknya. "Cincin ini membuatmu terdiam, kan?" Michelle mengangguk.
Minggu ketiga Oktober 1992 keduanya sepakat mengikat janji di depan pelaminan. Michelle mengenakan gaun pengantin berbahu terbuka. Upacara pernikahan dilakukan di Trinity United Church of Christ dan pestanya berlangsung di South Shore Cultural Center di Chicago. Setelah menikah, pasangan romantis ini berbulan madu ke West Coast di Amerika. Setelah itu, mereka pindah ke apartemen di Chicago's Hyde Park.
Dengan dukungan Michelle, karier politik Obama terus melesat sampai akhirnya ia tiba di Gedung Putih. Saat terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, dalam pidatonya ia memuji Michelle sebagai sahabatnya dalam 16 tahun terakhir dan berterima kasih kepada keluarganya yang tiada duanya. Agaknya, ucapan Obama ini memang bukan sekadar basa-basi.
Mesra dan ekspresi wajah penuh cinta selalu terlihat dari keduanya ketika di depan publik, seperti yang banyak terekam jepretan kamera dalam berbagai acara. Setiap saat setelah selesai berpidato atau bahkan sekadar hadir di acara piknik keluarganya, Obama tak pernah lupa memeluk dan mencium pipi si pendukung setianya, baik dalam kehidupan pribadi maupun kariernya
Minggu ketiga Oktober 1992 keduanya sepakat mengikat janji di depan pelaminan. Michelle mengenakan gaun pengantin berbahu terbuka. Upacara pernikahan dilakukan di Trinity United Church of Christ dan pestanya berlangsung di South Shore Cultural Center di Chicago. Setelah menikah, pasangan romantis ini berbulan madu ke West Coast di Amerika. Setelah itu, mereka pindah ke apartemen di Chicago's Hyde Park.
Dengan dukungan Michelle, karier politik Obama terus melesat sampai akhirnya ia tiba di Gedung Putih. Saat terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, dalam pidatonya ia memuji Michelle sebagai sahabatnya dalam 16 tahun terakhir dan berterima kasih kepada keluarganya yang tiada duanya. Agaknya, ucapan Obama ini memang bukan sekadar basa-basi.
Mesra dan ekspresi wajah penuh cinta selalu terlihat dari keduanya ketika di depan publik, seperti yang banyak terekam jepretan kamera dalam berbagai acara. Setiap saat setelah selesai berpidato atau bahkan sekadar hadir di acara piknik keluarganya, Obama tak pernah lupa memeluk dan mencium pipi si pendukung setianya, baik dalam kehidupan pribadi maupun kariernya
0 komentar:
Posting Komentar